Senin, Agustus 31, 2009

Maaf tak semua sekenario-Mu aku kerjakan

Manusia lahir kedunia sesuai dengan garis nasibnya masing-masing, ada yang sejak lahir memang menjadi orang kaya, jadi orang cacat, keterbelakangan mental dan masih banyak lagi, dan semua tetap saja manusia adalah mahkluk Tuhan paling sempurna. Baiklah mungkin akan disepakati oleh banyak orang tentang hal ini, berarti ngga perlu diperdebatkan.

Aku berharap masih bisa disebut sebagai makhluk Tuhan yang sempurna, dimata-Nya bukan dimata sesama makhluk Tuhan. Tapi setelah aku lihat lebih dalam, aku makin bertanya disebelah mana kita disebut sempurna???. Hm…aku sendiri kurang mengerti hal ini, mau diperjelas juga rada males buat membahas, mungkin sangking kelelahan untuk berfikir. Yah…tak perlu dipusingkan.

Kata banyak orang, Tuhan tak akan memberikan cobaan kepada umatnya melebihi kemampuannya, tapi kok aku ngrasa ngga kaya itu. Apa iya, sampai aku harus jatuh tersungkur dan menangis darah, itu masih dibilang mampu??? Hebat betul diriku (maaf terlihat sangat sombong), Tuhan aku hanya makhluk yang kau ciptakan dari tanah, yang kau hembuskan ruh didalamnya, yang kemudian aku terlahir kedunia dan dibesarkan oleh seorang wanita yang terlalu hebat dimataku. Apa lagi yang ingin Kau tuliskan dalam buku diskripsiku…

Tuhan, menurut aku …
Aku kelelahan dengan narasi yang Kau sodorkan setiap detiknya, karena aku harus memutar otak 1000x lebih keras dari pada aku harus mengerjakan soal Ujian Nasional. Maaf bukan aku ingin menghakimi-Mu sebagai penciptaku. Tapi aku hanya meminta, angkatlah beban itu, agar jalanku lebih ringan, dan aku tak lagi menjadi beban bagi orang yang berada disampingku.

Tuhan, tak semua sekenario dari Mu aku kerjakan, karena aku tak mampu melangkahkan kaki tuk melawan kekerasan didepan mata, aku masih terlalu rapuh dibandingkan dengan wanita-wanita lain diluar sana, yang masih bisa tersenyum ketika kelingking mereka tersayat pisau, dan masih bisa menggurui ketika mereka sebenarnya sedang digurui oleh keadaan. Aku belum mampu menjadi itu.

Entah karena kebodohanku, ataukah karena akulah yang merubah kekuatanku menjadi suatu kerapuhan yang menjijikkan dimata Mu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar