tak lagi bermain main ketika ibu berkata kamu tak ada waktu dengan ku..
aku renungi kembali apa yang telah aku lakukan selama ini..
ternyata ibu kehilanganku...
anak gadisnya yang beranjak dewasa ini...
terlalu sibuk dengan kesukaannya...
ibu mengkritikku sore itu...
dan aku melemaskan kembali ke egisan ku kemarin..
maaf aku melupakan tugas-tugaasku sebagi seorang anak....
aku lalai hingga melukaimu..
akku terlupa dengan janji-janji yang aku tak sengaja melupakannya...
aku buatmu bersedih, tapi aku tak menyadarinya...
maaf ibu...
aku tak menjadi anak gadis yang kau mau, malah aku sempat menyakitimu...
Sabtu, Mei 23, 2009
Sabtu, Mei 16, 2009
tak berarah
makasih ea...
setiap ratri ngase semangat ke aku, aku ngrasa yakin kalo aku BISA,
aku tak mau menjadi tak berarah seperti ini, karena rasa yang entah pantaskah ini aku rasa.
ini yang aku lakukan ketika aku lihat dirimu sangat tidak berdaya nya, dan tak ingin bercerita kepada siapapun. bahwa kamu butuh orang lain, yang mampu dengan setianya menemanimu,
wahai inspirasi ku...aku menjadi tak berarah karena rasa yang tak disengaja datang begitu saja dihati ku...
salah kah rasa ini...
rasa yang mematikan gerak langkahku, hanya untuk melihat kamu hari ini bahagia, dan terlupakan atas beban yang selalu kau pendam...
salahkah rasa ini...
ketika kamu bilang "dia sahabatku"
padahal dalam hati aku tak merasa menjadi sahabatmu...
wahai inspirasi....
bukakan aku pintu itu, pintu dimana aku yang akan datang
aku yang buat mu tertawa, dan yakin bahwa hidup ini indah
aku yang yakinkanmu...
bahwa kamu tak sesederhana seperti apa yang mereka katakan padamu...
dan aku lah yang mengajakmu menari terbang kelangit dan menggapai bintang
aku lah yang akan menyanjung cita-citamu untuk bahagia...
lebih terhormat, seperti apa yang kamu mau,,...
sadarkah kau dengan rasa ini....
setiap ratri ngase semangat ke aku, aku ngrasa yakin kalo aku BISA,
aku tak mau menjadi tak berarah seperti ini, karena rasa yang entah pantaskah ini aku rasa.
ini yang aku lakukan ketika aku lihat dirimu sangat tidak berdaya nya, dan tak ingin bercerita kepada siapapun. bahwa kamu butuh orang lain, yang mampu dengan setianya menemanimu,
wahai inspirasi ku...aku menjadi tak berarah karena rasa yang tak disengaja datang begitu saja dihati ku...
salah kah rasa ini...
rasa yang mematikan gerak langkahku, hanya untuk melihat kamu hari ini bahagia, dan terlupakan atas beban yang selalu kau pendam...
salahkah rasa ini...
ketika kamu bilang "dia sahabatku"
padahal dalam hati aku tak merasa menjadi sahabatmu...
wahai inspirasi....
bukakan aku pintu itu, pintu dimana aku yang akan datang
aku yang buat mu tertawa, dan yakin bahwa hidup ini indah
aku yang yakinkanmu...
bahwa kamu tak sesederhana seperti apa yang mereka katakan padamu...
dan aku lah yang mengajakmu menari terbang kelangit dan menggapai bintang
aku lah yang akan menyanjung cita-citamu untuk bahagia...
lebih terhormat, seperti apa yang kamu mau,,...
sadarkah kau dengan rasa ini....
Selasa, Mei 12, 2009
Suka vs Sayang…
Sudah cukup lama ratri tak bercerita dengan kalian, karena kemalasan yang sangat mengganggu keasyikkan menulis. Hari ini ratri upload cerita ini untuk kalian, cerita si-ide intermezzo yang sekarang malah menjadi virus berbahaya buat ratri saat ini.
Oooppppzzzz…..kenapa begitu???
Hari ini, seorang teman dari S I I, mengungkapkan sesuatu sebelum kulia SPI berlangsung. Sang teman berkata “aku tau sesuatu tentang kalian!!”. Aku cuma tersenyum, tidak terlalu mempercayai apa yang dia kata. Tapi si teman ini tetep bercerita kalo dia rasa Aku dan S.I.I sebenarnya saling menyukai, tapi kami sama-sama ragu untuk mengakui rasa itu. Hahahahahaa….sejenak aku tertawa
Aku : “apa se….”
Dia : kalo kalian sama-sama suka kenapa mesti ngga ngakui itu…
Aku : apa yang mau diakui….ngga ada yang perlu di akui.
Dia : dia sedang bingung sama perasaan dia ke kamu, karena dia mase menjunjung persahabatan kalian.
:) persahabatan…..aku terdiam, dengan kata yang baru aja terlontar dari si-teman itu, aku merasa tak menyadari kalo aku dianggapnya sahabat, malah aku mengabaikan kata sahabat ketika aku terlalu nyaman memperhatikannya. Benarkah aku tidak mengakui aku menyukainya???
Egoiskah aku tak hiraukan persahabatan….
Dia : ratri suka kan sama S.I.I ???
Aku :pertanyaanya harus ratri jawab???
dia : iya.
Aku : maaf, karena ini adalah urusan hati antara ratri dan S.I.I jadi mending dia aja yang Tanya sama ratri, nanti ratri bakal jawab.
Dia : kenapa???kalian berdua itu ibarat punya sebuah mobil, dan punya tujuan yang sama, tapi kalian berdua ngga mau menaiki mobil itu, hanya menunda-nunda sampai akhirnya tujuan kalian ilang gitu aja dan ngga jelas, kamu mau kaya gitu…
Dalam hati aku jawab, aku ngga mau sampai kaya gitu, aku ingin jelas. Aku ngga mau untuk kesekian kalinya nunggu hal yang ngga pasti, sampai hal yang aku inginkan hilang bersama waktu..
Dia : apa kamu mau suatu saat ntar ditanya “Kamu suka sama dia??” jawaban kamu, “iya aku suka, tapi dulu”
Hah…apa yang harus ratri akui saat ini, apakah ratri harus menjawab pertanyaan si teman itu, iya….ratri suka, atau ratri jawab ngga biar kita tetep jadi sahabat aja. Dan pada akhirnya salah satu hati harus sakit dengan keadaan yang tidak diinginkn, ataukah kedua hati sama-sama sakit karena entah sampai kapan kita akan tau perasaan kita berdua.
Ratri ngga suka sama KAMU, tapi ratri SAYANG, bisakah kamu mengerti itu…
Oooppppzzzz…..kenapa begitu???
Hari ini, seorang teman dari S I I, mengungkapkan sesuatu sebelum kulia SPI berlangsung. Sang teman berkata “aku tau sesuatu tentang kalian!!”. Aku cuma tersenyum, tidak terlalu mempercayai apa yang dia kata. Tapi si teman ini tetep bercerita kalo dia rasa Aku dan S.I.I sebenarnya saling menyukai, tapi kami sama-sama ragu untuk mengakui rasa itu. Hahahahahaa….sejenak aku tertawa
Aku : “apa se….”
Dia : kalo kalian sama-sama suka kenapa mesti ngga ngakui itu…
Aku : apa yang mau diakui….ngga ada yang perlu di akui.
Dia : dia sedang bingung sama perasaan dia ke kamu, karena dia mase menjunjung persahabatan kalian.
:) persahabatan…..aku terdiam, dengan kata yang baru aja terlontar dari si-teman itu, aku merasa tak menyadari kalo aku dianggapnya sahabat, malah aku mengabaikan kata sahabat ketika aku terlalu nyaman memperhatikannya. Benarkah aku tidak mengakui aku menyukainya???
Egoiskah aku tak hiraukan persahabatan….
Dia : ratri suka kan sama S.I.I ???
Aku :pertanyaanya harus ratri jawab???
dia : iya.
Aku : maaf, karena ini adalah urusan hati antara ratri dan S.I.I jadi mending dia aja yang Tanya sama ratri, nanti ratri bakal jawab.
Dia : kenapa???kalian berdua itu ibarat punya sebuah mobil, dan punya tujuan yang sama, tapi kalian berdua ngga mau menaiki mobil itu, hanya menunda-nunda sampai akhirnya tujuan kalian ilang gitu aja dan ngga jelas, kamu mau kaya gitu…
Dalam hati aku jawab, aku ngga mau sampai kaya gitu, aku ingin jelas. Aku ngga mau untuk kesekian kalinya nunggu hal yang ngga pasti, sampai hal yang aku inginkan hilang bersama waktu..
Dia : apa kamu mau suatu saat ntar ditanya “Kamu suka sama dia??” jawaban kamu, “iya aku suka, tapi dulu”
Hah…apa yang harus ratri akui saat ini, apakah ratri harus menjawab pertanyaan si teman itu, iya….ratri suka, atau ratri jawab ngga biar kita tetep jadi sahabat aja. Dan pada akhirnya salah satu hati harus sakit dengan keadaan yang tidak diinginkn, ataukah kedua hati sama-sama sakit karena entah sampai kapan kita akan tau perasaan kita berdua.
Ratri ngga suka sama KAMU, tapi ratri SAYANG, bisakah kamu mengerti itu…
Langganan:
Postingan (Atom)